Keputusan yang sama rasanya seperti menarik Hansaplast di kaki yang berbulu

masa ketika ku berjalan dan terjatuh, Luka yang keluar di sekitar kaki tepatnya di bagian tulang kering. Kuambil betadine dan hansaplast untuk mengobati luka ini. 
Entah mengapa semuanya hanya manis di awal ? entah mengapa kesabaran membuat seolah-olah terus ditekan dan diinjak-injak oleh kalimat manis yang disebut cinta. Pola yang sering diumbar-umbar semua orang yaitu Kenalan->PDKT->Pacaran->Putus seperti lingkaran Setan yang saat ini mungkin sedang mengikatkan talinya ke tubuhku, terperangkap dengan kenangan manis dan juga semua hal-hal yang sudah dilewati bersama-sama tapi tersiksa juga dengan tingkahnya yang sangat menggambarkan jelas bahwa dia ingin keluar, mengakhiri semua yang telah diawali dengan doa. Ya begini lah kehidupan, kita tidak bisa selalu untuk memaksa orang untuk menjadi apa yang kita mau tapi di satu sisi ketika kita membiarkan orang menjadi dirinya sendiri juga tanpa kita sadari kita pun tersakiti secara perlahan dengan melihat tingkahnya. Tingkah yang diselamatkan oleh kalimat apa adanya? Bukannya kita seharusnya merubah yg baik menjadi lebih baik? bukankah seharusnya yang buruk itu dirubah dan ditinggalkan. ya walaupun tidak mudah lebih baik 1% perubahan setiap harinya daripada 100% mempertahankan sifat buruk itu? kenapa kita berlindung dibalik kata apa adanya? kenapa tidak berusaha saling memahami keinginan masing-masing?. Setiap manusia memang egois, benar kalimat dari Pain di serial Naruto yaitu "Sampai Kapanpun manusia tidak akan pernah memahami satu sama lain" ya aku sangat setuju dengan hal ini, Pikiran manusia terkadang sangat cepat sekali untuk berubah, di tiap harinya kita sama-sama melontarkan kalimat "Love You" namun ketika diguncang dengan satu masalah kecil yang terjadi apa? Kenapa di hubungan kita ini kita membuat kerikil kecil seolah-olah membuat kaki kita tidak bisa berjalan menuju tujuan kita, menjadi penghalang mimpi-mimpi kita? Entah lah, tanya lah hatimu. Aku sudah mulai jenuh dan bosan menghadapi ini semua sampai aku mengerti bahwa di waktu muda ini lebih bagus kita habiskan untuk mengembangkan diri, mengembangkan pergaulan, pergaulan yang baik tentunya dan tentu jiwa mudaku yang liar, yang masih ingin mengelilingi dataran tanah indonesia yang luar biasa ini, kenapa tidak daftar impian itu saja yang kukejar? memang benar rasanya terlalu cepat untuk berfikir soal cinta, jelas bahwa cinta yang sebenarnya itu ada dalam satu ikatan suci, dalam PERNIKAHAN! bukan hubungan anak-anak manja yang sedang kita bangun ini, hubungan mengadu ego, siapa menang siapa kalah ? seharusnya kita sama-sama mengerti, sama-sama bergandengan tangan untuk menghadapi kerasnya dunia bukan malah saling menonjolkan ego masing-masing. Harus kuakui memang tidak mudah untuk melupakan setiap bagian dari apa yang kita lalui, banyak juga hal-hal yang kurasakan ketika kita bersama tapi memang mungkin rasanya seperti mencabut hansaplast kali ya, walaupun sakit tetap harus dicabut, ya apalagi ketika kaki kita (khususnya cowok) berbulu lebat, mencabutnya harus secara perlahan tentunya karena cukup sakit ketika kita mencabutnya secara paksa. Demikian memang cinta yang kualami saat ini, mungkin memang harus secara perlahan aku  mencabutnya, tidak bisa langsung cepat karena aku tahu tentu sakit sama seperti bulu yang ikut tercabut di hansaplast itu demikian juga kenangan yang udah dilalui tentu sakit ketika kita harus mencabutnya namun bagaimanapun juga itu harus tetap dicabut karena jika dibiarkan yang terjadi adalah luka semakin membusuk, yang harusnya mengobati justru tambah memperparah keadaan, yang harusnya bikin bahagia, justru malah bikin galau, bikin bimbang bikin ragu, Entah lah cinta seperti apa ini namanya . Cinta Omong doang kalik ya .

Previous
Next Post »
0 Komentar

YUK DITUNGGU KOMENTARNYA TEMAN-TEMAN