Cerpen Cinta - PART 12 - Sendiri Lagi



Baca dari awal dulu yuk => Right Man In The Wrong Love

"Selamat siang yoga, Makasih yah buat semuanya. Aku ngerasa kita perlu introspeksi diri masing-masing deh yog. Makasih udah mau nerima aku jadi pacarmu ya. Kayaknya kita harus BREAK dulu sekali lagi makasih ya yog".

"WHAAATTTTT???!?!!!?!??!?!?!?!!!!" . BREEAAK? booom, itulah kenyataan yang terjadi. Pait gaess paitttttt, gak nyangka dengan semudah itu berakhir. Tersadar akan pepatah kuno yang isinya "Biasanya yang mudah didapatkan, akan dengan mudah menghilang", Kali ini pepatah itu seperti meninjuku tepat di ulu hati. Sakittttt T_T. Dengan tidak tau harus membalas sms itu dengan kata-kata apa akhirnya aku hanya ngebales :

"Oke sama-sama. Aku minta maaf kalo ada salah nia, sorry belum bisa jadi yang kamu mau," jawabku.

"Iya gapapa kok, aku juga yang salah yang terlalu manja, gak papa kok yog aku juga minta maaf ya," balas nia.

"Iya gapapa kok nia," jawabku.

Akhirnya itu pun menjadi kalimat penutup buku sekaligus menjadi akhir komunikasi kami berdua, setelah momen itu, sampai hari ini pun aku gak tau gimana kabar dia. Aku benar-benar gak ada berkomunikasi dengannya, padahal sedikit ada secercah harapan di batinku untuk merevisi kisah yang terlalu cepat menyentuh garis finish, tapi sudah lah, life must go on, jangan you jadi OON masih ada lautan 2 milyar manusia diluar sana. Dalam sakit aku belajar apa pentingnya sehat?, Dalam sedih aku belajar apa pentingnya bahagia?, Dalam gagal aku belajar apa pentingnya berhasil? karena hidup adalah pelajaran di tiap detik, menit, jam sampai waktu berteriak "STOP WAKTUMU HABIS!".

Skip skip 

Mungkin sang waktu ingin mengajarkanku apa artinya cinta, belajar dari sebelumnya, akhirnya mantap kuputuskan belum saatnya aku untuk pacaran, masih banyak hal yang seharusnya kukejar. Aku pun memfokuskan diri ke impianku untuk menjadi sang jawara game di kota ini, namun di Masa SMK ini ternyata aku jadi punya hobi baru yaitu MUSIK!.

Aku terinspirasi oleh teman sekelasku Peter, dia memainkan suatu kombinasi petikan nada yang dia sebut 'lagu puisi'. Benar-benar menenangkan hati!. Melihatnya memainkan itu, aku pun terus menyuruh dia mengulangi nya sambil ngeliatin dia mana tau aku bisa, pikirku saat itu. Momen itu menjadikanku fallin in love sama gitar. Tak mudah saat itu untukku belajar gitar, karena aku belum punya gitar. Tapi sedikit bermodalkan wallface(Muka Tembok) dan api semangat yang mungkin bisa membumihanguskan dunia (Lebay kau keong) aku terpaksa minjem kawan, minjem ke tetangga, minjem gitar gereja, minjem lah pokoknya. Bagiku aku ngerasa bisa memainkan lagu puisi itu. Jarum jam pun terus bergoyang menunjukkan detik yang menuju menit, menit yang menuju jam, cukup lama kuhabiskan waktu untuk belajar gitar dan masih jauh dari kata bisa, tanganku masih kaku dalam bergeser dan berganti-ganti chord. 

"Woi kok jadi cerita gitar sih? Cinta cintanya mana woi? Nyesal ah bacanya!!!," kata Iblis meronta.

sabar bro, gitar juga bagian dari cinta awak, kok bising kali.

"Jomblo gak usah banyak alasan!" ejek iblis. 

Emang iblis si iblis ini ya. 

Di part part selanjutnya bakal banyak cerita tentang Aku, musik dan impianku. Hihihi keep reading gaess.


Bersambung Part XIII - Music touch me until i deep in love

Index cerita : Right Man In The Wrong Love





Previous
Next Post »
0 Komentar

YUK DITUNGGU KOMENTARNYA TEMAN-TEMAN