Diberi Harapan Memang, namun semua berakhir pahit!


Di 22:52 27 desember 2018, dilema akan manifestasi rasa dari hati yang sering khalayak ramai sebut cinta. Terbesit sedikit masa lalu yang mengintip menjadi bukti betapa susahnya aku menciptakan keadaan untuk bersama, tertawa, ngobrol ngalor ngidul , tersenyum dan bertukar tatap, semua hal yang mengerucut kepada 1 tujuan, Membunuh waktu bersama.

Mungkin aku hanya salah satu dari banyak antrian di nomor urut terakhir, sang pendaftar untuk bisa memiliki hatimu. Seseorang yang kadang hanya bisa melakukan beberapa aksi bodoh hanya untuk menunggu kedua katup bibirmu untuk tersenyum, atau seseorang yang menemanimu menikmati film bioskop meskipun telah letih menaklukan 7 jam kerja setiap harinya. 

Entah apa yang sedang kita berdua rasakan? Apakah ini hanya sekedar rasa nyaman ketika bersama? atau memang ada frekuensi getaran yang sering digembar gemborkan sebagai cinta? 

Semua memang terjadi begitu cepat, mataku tak bisa terus menerus menutupi apa yg sebenarnya sedang ada di dalam hati. Berawal dari ketidak sengajaan yang terjadi, rangkaian kebetulan yang membuat kita saling mengenal satu sama lain, semesta yang mungkin menggiring kita ke awal dari semua ini. aku menunggu begitu lama untuk membuat semua ini terjadi. Tapi ketika semuanya nyaris mendekati ekspetasi, Dunia seperti membisikkan nada ketidakpantasan, YA! aku yang mungkin memang tidak pantas untuk gadis seperti kamu, seorang putri yang terlahir dari keluarga mapan dan aku hanya pria yang masih merintis walaupun aku sangat yakin dan terus percaya aku akan gapai kesuksesan itu. Aku seperti pria yang sedang dilempari batu-batu ketidakpantasan,  aku terus mencoba berusaha, berjuang melawan, bertarung untuk membuktikan aku bisa menang, bisa membungkam dunia yang mengatakan ketidak pantasan itu. tapi?...


ya, aku gagal. mungkin memang kita tidak akan pernah bisa bersama, aku lelah untuk terus berusaha hanya demi gadis yang mungkin menganggap aku apalah, aku tersadar akan keluargaku. Manusia-manusia yang terus mendukung aku dalam segala proses hidupku, menegur,mengajari,berdebat,brkelahi. Sekarang aku tersadar untuk bisa merasakan the real happiness, start from your family. kata-kata ini pernah ku baca dan seperti meninju keningku. kenapa aku terlalu perduli sama orang lain? kenapa ga coba untuk bahagiain surga berjalan? 

mungkin ini hanya sedikit kata-kata perwakilan dari isi hati. Aku ga bisa membohongi hati rasa itu masih tetap ada, terkadang aktivitas fisik yang kita berdua lakukan sering ku jadikan pertimbangan. benakku tersentuh oleh caramu memperlakukanku. Namun sampai detik ini pun aku masih meragukan apa yg sebenarnya ada di benakmu? dan apa yg sedang kamu rasakan?

good night.