Kegagalan bukanlah Akhir dari suatu Proses. Nikmatilah!

Kegagalan bukanlah Akhir dari suatu Proses. Nikmatilah!
Matahari terbenam dan derasnya hujan telah selesai berhenti membasahi bumi. Di sore menjelang malam ini ku hanya ingin menuangkan apa yang ada dikepala, apa yang sedang ku alami dan apa yang menjadi pengalaman hidupku. Merenungkan bagaimana kerasnya hidup tapi menyaksikan juga bagaimana cara Tuhan menolongku disetiap episodenya, cara Tuhan yang sering tidak kita duga mengangkat kita ketika berlutut menyerahkan diri kepadaNya. Entah bagaimana ku jelaskan seberapa lelah aku menjalani setiap proses kehidupan, mewujudkan apa yang aku impikan sangat tidak mudah. Lelah fisik, pikiran dan bahkan materi semua sudah dikerahkan untuk mencapai apa yang diimpikan, untuk bisa menjadi pemenang diantara para pesaing, menjadi terbaik di antara yang terbaik. Aku selalu dipertemukan dengan kegagalan, kegagalan seperti kawan terbaik yang selalu kujumpai kala ku berharap berhasil yang menyambutku didepan sana. Memang banyak motivasi diluar sana yang mengatakan Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda tapi memang berkata sangat lah mudah, ketika bergandengan dengan kegagalan seperti satu paket dengan Kecewa, apalagi ketika kita menaruh ekspetasi tinggi pada hal yang kita inginkan atau kita impikan tentu rasa sakit hati dan kecewa seperti ada dalam 1 hal yang bernama kegagalan. Tidak gampang untuk bangkit dari kegagalan, tapi tanpa kita sadari ternyata gagal justru membuka mata kita untuk melihat apa yang sebenarnya telah kita lakukan, apakah kita benar-benar berusaha layaknya seorang pemenang ? apakah kita juga telah bersikap serta memiliki attitude dan juga mindset seorang pemenang ? gagal seperti membuat kita untuk mengevaluasi semua proses yang kita lakukan.

Ketika terus berlarut-larut dalam bayang kegagalan bukankah di sudut sempit sana ada yang dengan gagah menghadapi dunia? Menjadi tukang sapu jalan untuk menghidupi keluarga? Menjajakan koran untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari? Apakah mereka bisa disebut gagal juga?. Dalam hidup seringkali kita hanya perlu memanjatkan syukur kepada sang Pencipta, itu seperti Air yang menyegarkan ketika kita sedang haus. Gagal atau berhasil sebenarnya bukan lah satu-satunya tujuan hidup namun kenikmatan menjalani setiap proses nya, setia dalam setiap perkara, meminta pertolongan Tuhan, memfokuskan pada pengembangan potensi diri dan peka terhadap peluang di lingkungan sekitar. Sama seperti kalian aku pun hanya sosok insan yang lemah dan rapuh juga, seringkali aku diperhadapkan juga pada kegagalan dan tidak menerimanya. Sampai aku sadar ternyata Berhasil atau gagal hanya lah bonus hanya lah pelengkap dari menu utama, sementara Inti dari perjalanan impian tentu saja adalah proses. Sedih, Senang, Tawa, Tangis rangkaian variasi emosi ketika kita sedang berjalan menuju mimpi kita, selain itu juga ketika kita mendeklarasikan mimpi kita tentu tidak mungkin semua orang akan mendukung kita. Akan banyak juga yang akan berusaha menjatuhkan kita bagaimana pun caranya bahkan itu orang terdekat sekalipun, pelempar batu ketika kita sedang mencari harta karun tentu ada layaknya sebuah keseimbangan dalam hidup jika kita memiliki teman, maka kita juga akan memiliki orang yang tidak suka dengan kita, manusia terbaik sekali pun pasti mempunyai musuh atau orang-orang yang tidak senang dengan kebahagiaan kita.

Ya inilah hidup, rangkaian misteri-misteri yang akan terjadi di tiap harinya. Sang Maestro Kehidupan, sang pengatur Segalanya Sang Pencipta benar-benar luar biasa, semesta di tangannya, takdir terjadi melalui kata-katanya, ketika dia berkata Ya maka akan terjadi jika berkata Tidak itu juga akan terjadi namun sebagai manusia kita bisa merancang apa yang kemungkinan akan terjadi dan tentu kembali menyerahkannya pada Tuhan. Inti dari tulisan ini tetap semangat menjalani Proses, tentu hidup ini tidak mudah tapi bukan berarti kita harus menyerah dengan keadaan bukan? Dibalik segala kesusahan hidup terkadang Panca Indra kita tidak sepenuhnya menyadari banyak anugrah yang telah dikirimkanNya pada kita, Luar biasa alam CiptaanNya yang dititipkan kepada kita, Udara yang menjadi promotor kehidupan kita pun disediakannya secara cuma-cuma. Last Word From Me adalah bersyukur dan tetap semangat dalam Proses andalkan TUhan dalam setiap hal. God Bless Us .

Kamu, Mungkin Wanita terbaik yang pernah ada, menjadi sejarah hidupku.

Kamu, Mungkin Wanita terbaik yang pernah ada, menjadi sejarah hidupku.
Sambil mendengarkan lantunan saxophonenya Kenny G sejenak ku berfikir entah suatu kebetulan atau tidak aku dipertemukan dengan mu. 3 Milyar total penduduk di bumi ini dan anggap saja bahwa jumlah lelaki ada 1 milyar dan wanita ada 2 milyar. Ya, KAMU! Seorang wanita di antara 2 milyar wanita di bumi ini, yang Tuhan izinkan dipertemukan denganku, apakah itu suatu kebetulan? kurasa tidak. Kembali ku mengingat aku mengenalmu dari sahabatku, kita bertemu di sebuah restoran. Diawal aku memang tidak ingin berharap jauh, membawa hubungan sampai ke fase ini, fase dimana aku benar-benar menaruh rasa kepadanya. Berbicara ngalor ngidul, menikmati suasana sekitar, tertawa bercanda bersama seolah-olah seperti telah lama saling mengenal. Aku tak tau apa yang sebenarnya kurasakan, aku seperti menikmati ketika bibirnya bercerita, matanya yang bersahabat menatap dan juga senyum yang memancarkan ketulusan hatinya. Benar-benar keindahan yang memang sudah lama tak kurasakan (Jomblo 3 tahun T_T). Ternyata hal ini tidak berhenti sampai disitu, di pertemuan-pertemuan selanjutnya memang kembali kurasakan hal yang sebenarnya cukup sederhana namun menimbulkan kebahagiaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, keindahan kebersamaan yang kita bangun, bagaimana kita mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginan satu sama lain, membicarakan hal yang tak penting dan menghabiskan menit ke menit hanya untuk saling bertatap mata, tanpa terasa ternyata waktu berlalu begitu cepat. Bersamanya siang ke malam berlalu sekejap saja, hari demi hari arah fikiran selalu tertuju padanya, wanita yang sangat sederhana hatinya. Seperti mimpi ketika Tuhan benar-benar mengirimkannya, wanita yang selalu menjadi ekspetasi di anganku ternyata menjadi realita dan hadir di depan mataku.  

Kusadari juga aku memang tidak sempurna, bahkan aku kadang sering terjatuh dan gagal dalam proses kehidupan yang kujalani namun itu tidak mengendorkan perhatianmu kepadaku. Menjadi orang yang menghadirkan senyum saatku terjatuh, Mendukungku ketika aku tidak bisa benar-benar menerima kenyataan bahwa aku gagal, selalu mengingatkan untuk berdoa, menaikkan permohonan pada sang Pencipta bahkan selalu menghadirkan harapan bahwa aku akan selalu mendapatkan yang terbaik, berjuang bersama-sama mencapai itu semua. Bagiku sedikit wanita atau orang yang mau melakukan hal seperti itu dan kau melakukannya. Selalu kurenungkan terkadang aku merasa sangat beruntung dipertemukan denganmu. Ya memang diawal aku menyadari betapa terkadang engkau sedikit egois, namun engkau rela mengubah itu semua. Perdebatan pun sering juga terjadi diantara hubungan kita dan kuakui sampai detik ini kau cukup sabar untuk menghadapi sosok keras kepala sepertiku, ketika keadaan mulai meruncing engkau selalu mengalah meminta maaf duluan walaupun sebenarnya engkau tidak sepenuhnya salah. 

Sampai disaat engkau telah merubah egomu, aku malah ingin menjauh darimu, aku diselubungi ketakutan bahwa engkau tidak akan menerimaku ketika aku mengkomunikasikan rasaku, rasa sayangku dengan berbeda, aku bingung sehingga kala itu aku memilih untuk menjauh darimu. Aku pikir aku bisa, ternyata? aku seperti menyiksa diriku sendiri. Melepas bagian terbaik dalam hidupku bukan suatu hal yang mudah tentunya, tanpa kusadari sering aku tidak bisa tidur hanya karna memikirkan itu. Selalu aku cari celah agar engkau mau mendengarkan penjelasanku namun ternyata engkau kembali diam sampai akhirnya aku diperhadapkan fakta bahwa engkau bersama yang lain. BOOM! disitu aku benar-benar kecewa, diselimuti kesedihan tentunya ternyata aku gagal untuk menjelaskan apa-apa. Aku pun menyadari aku salah, harusnya aku tidak menjauh tanpa alasan. Walaupun kecewa tapi aku tetap ingin menjelaskan semuanya kepadanya dan akhirnya aku kembali merencanakan untuk bertemu dengannya setelah bertemu akhirnya dia mendengarkan penjelasanku. Kembali kerendahan hatinya terlibat dalam menentukan keputusan meskipun aku telah berusaha menjauh namun tetap dia memaafkanku dan memberikan jalan untuk kembali bersama.

Di momen itu kami memulai semuanya, dengan Doa kami memulai hubungan ini, belum pernah sebelumnya aku memulai hubungan dengan wanita manapun diawali berdoa. Aku yakin dan percaya apa yang diawali dengan doa Tuhan pasti sertai, jagai dan lindungi aminnn. Aku memang tidak bisa menyembunyikan rasa kebahagiaanku ketika bersamanya. Ketika pesawat melintas di atas kami, kami memiliki harapan bisa liburan dan jalan bersama ke bali, berwisata menikmati keindahan alam Indonesia berdua, ku bayangkan hal itu, seperti potret film yang ada di kepala, keseruan dan kebahagiaan yang tergambar nyata walaupun itu hanya dalam angan, entah bagaimana ketika itu menjadi kenyataan?. Amin impian yang lucu sepertinya, namun aku yakin itu bakal terwujud dengan pertolongan Tuhan.

Akhir dari tulisan ini, tetaplah menjadi kamu, kamu yang selalu rendah hati, tulus dan sederhana, mendukung aku dalam setiap proses hidupku, aku minta maaf ketika terkadang aku banyak salah dan sering marah-marah tidak jelas. I Love You .    

Terima Kasih Tuhan! Ajarku terus bersyukur dalam keadaan apapun!

Terima Kasih Tuhan! Ajarku terus bersyukur dalam keadaan apapun!
Sampai detik ini, Tuhan masih mengijinkanku untuk tetap menarik nafas demi nafas untuk terus menjalani hari. Tanpa disadari, itu saja sudah merupakan anugrah yang sangat luar biasa yang sering luput dari pandangan kita ciptaanNya, dimana mulut terkadang lupa untuk menaikkan syukur kepada yang maha Esa.

Ya, tulisan ini ditujukan buat pribadi-pribadi yang suka mengeluh, aku juga tentunya. Seperti pengalaman yang baru saja kualami, dimana ketika aku harus berjuang keras untuk mencari pekerjaan. Tidak gampang mencari pekerjaan di kota ini, meskipun aku bahkan lulusan diploma ternyata tidak menghadirkan kemudahan dalam mencari pekerjaan. Beberapa tes dan seleksi telah kuikuti, dari sekian banyak tes ada tes yang cukup membuatku ngerasa sedikit lagi sekaligus mungkin mengambil hikmah tentunya dari kejadian ini. Di tes itu aku bersaing dengan 10 orang, tes terus berjalan selama 3 hari. Disaat dihari pertama, tes yang dijalani adalah tes tertulis dimana materi tesnya adalah matematika dasar dan bahasa indonesia dasar. Dari jumlah peserta 10 orang tersisa 8 orang hari pertama pun selesai. Di hari kedua tes semakin lebih sulit karena tes berikutnya kembali matematika, bahasa indonesia, menggambar orang dan menggambar pohon tes berlangsung selama kurang lebih 3 jam, tenaga dan pikiran benar-benar terkuras dalam pengerjaan tes, ke semua partisipan benar-benar memberikan konsentrasi terbaiknya dalam pengerjaan tes, persaingan sengit pun terjadi, titik-titik keringat di wajah para peserta tes menggambarkan betapa mereka memberikan yang terbaik. Selain tingkatan tes yang lebih sulit waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes pun cukup singkat sehingga selain diperlukan konsentrasi dibutuhkan juga kecepatan dalam berfikir dan menuangkan buah pikiran kita ke dalam lembar jawaban. Melewati tes selama kurang lebih 3 jam, pengumuman hasil tes dikeluarkan dan menyisakan 6 orang kembali untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu interview dengan HRD(Human Resource Development). Pada tahap ini memang merupakan tahap yang cukup mendebarkan namun aku selalu membungkus semuanya dengan rasa optimis sembari berdoa semoga kalau memang rejeki Tuhan akan membukakan pintunya. Sampai lah di tahap interview HRD dan aku merasa banyak jawaban yang kuberikan namun kurang tepat, hasil dari interview adalah kalau peserta berhasil dalam tahap ini akan mengikuti tahap interview dengan manager dan dikabarin via sms. Dan Puji Tuhan ternyata aku kembali diizinkan untuk mengikuti tahap interview dengan manager dan begitu juga dengan 5 peserta lainnya. Diluar dugaan, ternyata sebelum interview dilaksanakan, kembali ada soal matematika dengan waktu pengerjaan yang cukup singkat, akhirnya setelah pengerjaan soal tersebut semua peserta dipanggil satu per satu untuk mengikuti interview. Sampai lah aku yang dipanggil interview dan ternyata manager nya berkata aku belum bisa diterima di departemennya. Diantara 6 peserta ternyata aku urutan 2 paling tinggi skor nilainya namun peserta yang diambil hanya 1 orang :(. Seandainya yang diterima 2 orang mungkin aku bisa bekerja di perusahaan tersebut. Tapi ya sudahlah kembali harus kuingat dan kupahami bahwa rencana Tuhan di dalam hidupku adalah yang terbaik, kehendak Tuhan lah yang terjadi. Memang belum rejekiku untuk bisa bekerja di perusahaan tersebut namun bukan berarti aku juga harus menjalani hidup dengan kepala tertunduk dan penuh penyesalan, jatuh, bangkit lagi, jatuh lagi, bangkit lagi ya itu lah pola yang sebenarnya membangun mental kita, memang kita sebagai manusia saya juga tentunya sering berfokus pada hasil, apabila hasil tidak tercapai maka kita terpukul akan tetapi yang sebenarnya adalah ketika jatuh dan bangkit disitu saja kita sudah melatih diri kita mempunyai mental juara, karena di kedepannya hidup terus berjalan.

Setelah mencoba untuk menerima kegagalan akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke rumah dengan sedikit keluhan di hati tentunya seperti belum bisa menerima kenyataan, Di lampu merah dan cuaca yang saat itu cukup panas dengan matahari terik menusuk tidak sengaja mataku tertuju kepada anak kecil yang sedang menjajakan koran, kulihat tubuhnya yang kecil, kurus dan hitam membuatku mengingat adikku yang ada dirumah, aku mempunyai adek kandung kelas 4 SD dan kurasa anak di depanku juga kira-kira seumuran itu. Hatiku tersentuh ketika melihat gadis kecil yang seharusnya mengemban dunia pendidikan dan menimba ilmu malah harus dituntut mencari nafkah untuk keluarganya. Sinar matahari mungkin sudah tidak benar-benar dirasakannya. Dengan suara kecil dan tatapan mata berkaca-kaca dia menjajakan koran dari mobil ke mobil, motor ke motor dengan harapan ada yang mau membeli koran tersebut. Akhirnya lampu lalu lintas pun berubah jadi hijau, aku berjalan sambil merenungkan momen yang cukup singkat itu. Aku menyadari bahwa hidupku luar biasa, terkadang aku berfikir hidup yang kukeluhkan mungkin itu hidup yang orang lain impikan. Seringnya mengeluh kadang membuat kita lupa bahwa syukur itu nikmat, nafas kehidupan yang diberikan Tuhan saja sudah lebih dari cukup untuk selalu membuat kita bersyukur kepadaNya contoh lain yaitu gigi, 1 gigi palsu bisa seharga 5 juta bayangkan jumlah gigi orang dewasa normal sekitar 30 an dan dikalikan dengan 5 juta ? 150 juta! tanpa kita sadari banyak hal yang kita miliki itu luar biasa dan seharusnya kita bersyukur.

Tuhan ajarku memahami rencanamu dan ajarku mensyukuri apa yang kau beri.