Mama, Malaikat tak bersayap yang dikirimkan Tuhan kedunia ini!

Ya, aku mengawali nya dengan mengucapkan terima kasih, terima kasih menjadi mama yang luar biasa. Sampai sekarang aku pun masih merasa seperti anak kecil mu, walaupun fisik bisa dikatakan sudah tidak kecil lagi namun tetap dalam setiap hal aku selalu memerlukanmu, Ma.

Mama, malaikat tak bersayap yang dikirim kan Tuhan ke dunia ini, sosok malaikat yang bisa kita sentuh, rasakan kehadirannya, mendengarkan suara nya dan tentu tangannya yang selalu menggenggam kita bahkan ketika dunia menghina bahkan mengejek kita. 9 Bulan engkau menjagaku dalam perutmu, Kehilangan bentuk fisik yang merupakan power dari setiap wanita kau relakan demi aku, aku buah hatimu, buah cintamu. Ya memang benar kehadiranku di dunia ini memang sangat ajaib, aku mengalahkan lebih dari jutaan sel sperma sehingga aku bisa ada sampai detik ini, tentu itu semua rencana Tuhan melaluimu Ma.

Di triwulan pertama aku hidup sebagai janin, berat resiko yang engkau tanggung dimana di masa-masa itu dirimu rentan akan pendarahan, mual dan muntah berlebihan juga akan sering kau alami dan bahkan sampai jam istirahat yang berkurang drastis karena gangguan insomnia, benar-benar membayangkan nya saja aku sudah cukup berat, apalagi mengalaminya langsung? secara kekuatan manusia aku yakin dirimu pasti tidak kuat kan ma? namun itu semua berhasil kau taklukkan karena memang kekuatan cintamu ke aku jauh lebih besar daripada apa yang kau alami, insting mu sebagai wanita, yang melindungi dan menjaga pun keluar dari sarangnya. Begitulah memang wanita, penolong yang Tuhan kirim ke dunia, penolong yang secara fisik jauh lebih lemah dari laki-laki, namun memiliki hati yang jauh lebih kuat dari laki-laki. Di tiap hari ke hari, perutmu pun semakin besar, sampai kepada bulan ke-9, dimana aku benar-benar akan sampai ke dunia ini. Layaknya pertaruhan, itulah yang terjadi ketika proses persalinan. Kau dan aku sama-sama bertaruh nyawa, Aku tau engkau mengalami sakit yang luar biasa namun dengan gigihnya engkau terus berjuang melawan rasa sakit yang bahkan beresiko mengancam nyawamu sendiri. Keringat yang mengucur disekitar wajahmu, genggaman tanganmu yang sangat kuat menggenggam tangan suamimu memang menjelaskan semuanya, perjuanganmu menghantarkan aku untuk ada di dunia ini, mungkin sampai detik ini tak akan bisa ku balas dengan apapun. Persalinan selesai dan sampai lah aku di dunia ini dengan suara tangisan bayi , tangisan yang memang selama ini kau tunggu. Setelah aku telah terlahir ke dunia, apakah semua telah selesai? belum ! bahkan semua nya malah baru akan dimulai.

Di masa kecilku, aku hanya makhluk yang benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa, makan disuapin, mandi dimandiin, kemana-mana digendong, aku tau kau pasti lelah kan ma, tapi tetap kulihat senyum berbinar dari wajahmu, senyum bahagia yang terpancar dari wajahmu menunjukkan kebahagiaanmu ketika memiliki anak sepertiku, menceritakannya ke kerabat-kerabatmu, ke tetanggamu, ke saudara-saudaramu dan bahkan ke orang-orang yang belum kau kenal pun kau ceritakan betapa bangganya kau memiliki anak sepertiku. Dengan sabar kau menenangkan ketika aku hanya bisa menangis, merengek tanpa bisa memberitahukan apa yang sebenarnya aku mau, karena memang di saat itu untuk berbicara saja aku tidak bisa, hanya menggunakan bahasa bayi yang itupun dapat kau mengerti walaupun hanya sedikit demi sedikit. Perhatian dan kasih sayangmu pun terus kau pancarkan dan sampai lah aku menjadi anak kecil yang lasak, berlari-lari, bermain, ya begitu lah anak kecil pada umumnya, sering kakiku terluka karena aku terjatuh, sering bajuku kotor karena kebahagiaanku bermain debu di sekitarku, namun tetap kau sambut aku dengan senyuman ketika aku pulang dan tiba dirumah, mengingatkan aku dengan penuh kesabaran, memberikanku nasehat tanpa pernah menghajarku, tidak pernah memukulku seperti yang dilakukan orang tua-orang tua lain di luar sana, meskipun memang kenakalanku itu tetap terus kuulangi tetap kau sabar dan yakin aku pasti berubah.



Previous
Next Post »
0 Komentar

YUK DITUNGGU KOMENTARNYA TEMAN-TEMAN