Cerpen Cinta - Part 8 This Love



Baca dari awal dulu yuk => Right Man In The Wrong Love

Aku pun sampek dirumah nia dan langsung ngetuk pager rumahnya, 
"Niaaa ?" Panggilku.
Dari dalem rumah itu terdengar olehku sautan seorang wanita yang tentu saja itu Nia

"iya yog bentarrr" Jawab Nia sambil keluar rumahnya. 

Satu kata menggambarkan Nia hari itu "Waw", benar-benar gak salah pilih aku gumamku saat itu.

"Eh yogaa, kenapa bengong sih?" Tanyanya mengagegatkanku.
Lamunanku sejenak terpecah,

"Iya sorry, gak papa kok" Jawabku salting. 
Nia pun langsung nyubit aku, 
"jangan salting gitu lah ih, biasa aja kalik," Katanya manja.
"sorry ya, siapa yang salting sih woo," Ujarku ngeles .

"tau aja nih cewek kalo aku salting", batinku.

Dengan raut wajah serius, tatapan mata indahnya langsung menuju ke mataku,
"yaudah katanya mau ngomong kemarin, ngomong lah pengen denger langsung," Katanya.

Duggg, Duggg, Duugg, Duuug, 
suara yang menggambarkan detak jantungku yang memang agak gerogi ngeliat Nia. Titik-titik keringat mulai keluar dari sekujur tubuhku. 

"anu kak, eeehmmm, ini kak.....," Jawabku terbata.

waktu itu aku benar-benar gugup seperti ada besi 5 ton yang menahan gerak laju bibirku yang hanya ditunggu mengucapkan "IYA", 
kata yang memang ditunggu oleh Nia. 

"iya kak, aku mau jadi pacar kakak, udah kan?" Kataku singkat.
"kok kayak gak ikhlas gitu sih yog?" Tanyanya bingung.
"apa sih kak, aku ikhlas kok , aku suka juga sama kakak aku gak bisa bohong kak," Tambahku, kali ini dengan jurus gombalan maut wong fei hoong.
"oke yoga. Kita resmi jadian kan nih?" tambahnya lagi.

"Gila nih cewek nanyanya berulang-ulang, untung aja cantik ", gumamku dalam hati. 

Dengan sedikit menganggukkan kepala 
"iya kak," Jawabku singkat. 
Spontan kedua tangan nia langsung ngegenggam tanganku, 
aku kaget gak nyangka sampek segitunya, 
"makasih ya yog udah mau nerima kakak," Katanya dengan tatapan serius. 
Aku langsung nguatin genggaman tangan nia,
"iya kak, eh iya kak aku pamit pulang ya, ini motor temen aku pinjem. byee kak," Pamitku.
"byee yogaa, makasih ya," Katanya lagi.

aku pun berangkat pulang dan dari kejauhan kulihat raut wajah berseri-seri, raut bahagia terpancar dari wajahnya, seseorang yang mampu menaklukkan hati seorang Yoga

"Oh iya! pasti si albert nungguin nih", sangking bahagianya aku sampek lupa waktu dan baru nyadar kalo albert nungguin motornya wkwkwk. Aku pun bergegas, tancap gas, buang gas, eh, dengan cekatan kukendarai motor albert.

Skip Skip

(Rumah Yoga)

Di titik ini jujur aku bahagia, tapi tetap saja aku masih kepikiran idealismeku tentang pacaran beda agama? apakah aku harus nelan ludahku sendiri? gak mudah memang, apalagi ketika kita sudah terlanjur menjalaninya. Kepalaku pun tak hentinya terus memikirkan hal itu sampai tanpa kusadari mataku terpejam dan aku tertidur. 

PART IX GAME GAME GAME 

Index cerita : Right Man In The Wrong Love



Previous
Next Post »
0 Komentar

YUK DITUNGGU KOMENTARNYA TEMAN-TEMAN